Kembali di perguruan tinggi, saya memiliki guru Teori Kompleksitas yang menyatakan bahwa kecerdasan buatan adalah kontradiksi. Jika itu bisa dihitung secara mekanis, ia berpendapat, itu bukan kecerdasan, itu matematika.
Ini sepertinya merupakan varian dari argumen Kamar Cina. Argumen ini adalah metafora, di mana seseorang ditempatkan di ruangan yang penuh dengan buku-buku Cina. Orang ini tidak mengerti sepatah kata pun dalam Bahasa Cina tetapi pesannya tergelincir dalam bahasa Mandarin di bawah pintu. Orang tersebut harus menggunakan buku-buku, yang berisi aturan transformasi, untuk menjawab pesan-pesan ini. Orang tersebut dapat menerapkan aturan transformasi tetapi tidak mengerti apa yang dikomunikasikannya.
Apakah argumen kamar Cina berlaku? Bisakah kita berpendapat bahwa kecerdasan buatan hanyalah algoritme pintar?