Jawaban:
Secara historis, nilai ini ditetapkan sebelum gula tebu menjadi tidak mahal dan umum, jadi sirup maple "terbaik" adalah yang paling kuat, atau Grade A. Sekarang kami mencari rasa maple pada flapjack jagung atau wafel, sehingga maple "terbaik" sirup adalah Grade B.
Saya menemukan bahwa panekuk terbaik dibuat dengan 2/3 tepung jagung untuk 1/3 gandum utuh atau tepung soba (atau tepung gandum apa pun, sebenarnya) daripada hanya campuran panekuk. Tepung jagung membuat mereka segar. Dan sirup maple Grade B, tentu saja.
Nilai mencerminkan berapa banyak cahaya yang bisa melewati sejumlah standar maple. Sirup maple yang lebih gelap cenderung memiliki rasa maple yang lebih kuat dan cenderung dipanen pada musim selanjutnya. Getah yang terkumpul perlu dipekatkan dan dimurnikan untuk membuat sirup, yang secara tradisional dilakukan dengan merebus dan menghilangkan kotoran.
USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat) dan CFIA (Badan Inspeksi Makanan Kanada) memiliki nilai yang sama untuk sirup maple:
Standar CFIA mengharuskan pengukuran nilai menggunakan lampu hijau (560nm).
Nilai sirup Maple menunjukkan kedalaman rasa dan jumlah transmisi cahaya. Grade A lebih ringan dengan Grade B menjadi lebih gelap. Huruf-huruf tersebut hanyalah sarana untuk menunjukkan varian rasa / warna, bukan kualitas penilaian. Tingkatan yang lebih ringan biasanya digunakan pada pancake, wafel, dll. Sementara Grade B yang terbaik sebagai bahan dalam memasak / memanggang karena rasa yang lebih dalam. Saya lebih suka Grade B sendiri tetapi umumnya tidak tersedia secara luas di luar New England tanpa membeli melalui pesanan pos. Pasar Trader Joe biasanya membawanya.
Sirup yang lebih ringan biasanya merupakan hasil dari sap yang dipanen sebelumnya dan yang lebih gelap berasal dari panen yang kemudian. Waktu musim dan perubahan di dalam pohon adalah apa yang akan menentukan warna / rasa, bukan proses perebusan.