Saya pikir "besok" terkait dengan nama hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dll), dan kalender. Orang tua saya menyimpan kalender (kertas) di dapur, saya bisa melihat hari-hari dicoret satu per satu, jadi "hari ini" bergerak dari awal hingga akhir bulan.
(Nama) hari dalam seminggu patut diketahui karena jadwal mingguan: mis. bekerja pada hari Senin, membersihkan rumah pada hari Selasa, bermain kelompok pada hari Rabu, berbelanja pada hari Kamis, dll. Jika Anda tahu bahwa hari ini adalah hari Rabu maka Anda dapat mengatakan bahwa hari Selasa adalah "kemarin". Jika Anda tidak yakin bahwa "kemarin" digunakan dengan benar, Anda dapat bertanya "maksud Anda Selasa?" dan arahkan ke kalender.
Perangkat pencatat waktu lain yang bermanfaat adalah jam dapur analog dengan jarum bekas. Anda dapat melihat bagaimana waktu berubah dari 1 menjadi 2 menjadi 3 dan seterusnya, dan melihat bahwa jika 2 sekarang maka dulu 1 dan akan menjadi 3.
Penting juga untuk mengetahui nama-nama bagian hari itu: fajar, waktu sarapan, pagi, waktu makan siang, siang, waktu makan malam, malam, malam. Korelasikan hal itu dengan aktivitas (mis. "Mandi setelah makan malam dan sebelum tempat tidur").
Terakhir, kami memiliki tata bahasa. Pernyataan seperti "Aku pergi besok" dan "Aku akan pergi kemarin" tidak benar: kedengarannya salah bagi orang dewasa. Saya pikir anak-anak (muda) yang terprogram untuk belajar atau "menyerap" tata bahasa dengan mendengarnya diucapkan. Jika Anda mendengar "Saya pergi besok" dan Anda tahu (dari konteksnya) apa pernyataan yang benar, Anda dapat mengajarnya hanya dengan mengulangi pernyataan yang benar dengan sedikit penekanan (mis. Katakan "Saya pergi kemarin "atau" Aku akan pergi besok ") tanpa menjelaskannya secara mendalam setiap kali.