Praktik terbaik adalah mendefinisikan fungsi yang dapat digunakan kembali yang dapat diakses beberapa kali.
FUNGSI YANG DAPAT DIGUNAKAN KEMBALI:
misalnya di suatu tempat seperti AppDelegate.swift sebagai Fungsi Global.
func backgroundThread(_ delay: Double = 0.0, background: (() -> Void)? = nil, completion: (() -> Void)? = nil) {
dispatch_async(dispatch_get_global_queue(Int(QOS_CLASS_USER_INITIATED.value), 0)) {
background?()
let popTime = dispatch_time(DISPATCH_TIME_NOW, Int64(delay * Double(NSEC_PER_SEC)))
dispatch_after(popTime, dispatch_get_main_queue()) {
completion?()
}
}
}
Catatan: di Swift 2.0, ganti QOS_CLASS_USER_INITIATED.value di atas dengan QOS_CLASS_USER_INITIATED.rawValue sebagai gantinya
PEMAKAIAN:
A. Untuk menjalankan proses di latar belakang dengan penundaan 3 detik:
backgroundThread(3.0, background: {
// Your background function here
})
B. Untuk menjalankan proses di latar belakang, kemudian jalankan penyelesaian di latar depan:
backgroundThread(background: {
// Your function here to run in the background
},
completion: {
// A function to run in the foreground when the background thread is complete
})
C. Menunda 3 detik - perhatikan penggunaan parameter penyelesaian tanpa parameter latar belakang:
backgroundThread(3.0, completion: {
// Your delayed function here to be run in the foreground
})