Meskipun hanya beberapa baris yang diperlukan untuk memplot beberapa / histogram yang tumpang tindih di ggplot2, hasilnya tidak selalu memuaskan. Batas dan pewarnaan harus digunakan dengan benar untuk memastikan mata dapat membedakan histogram .
Fungsi berikut menyeimbangkan warna batas, kekeruhan, dan plot kepadatan yang dilapiskan untuk memungkinkan pengamat membedakan di antara distribusi .
Histogram tunggal :
plot_histogram <- function(df, feature) {
plt <- ggplot(df, aes(x=eval(parse(text=feature)))) +
geom_histogram(aes(y = ..density..), alpha=0.7, fill="#33AADE", color="black") +
geom_density(alpha=0.3, fill="red") +
geom_vline(aes(xintercept=mean(eval(parse(text=feature)))), color="black", linetype="dashed", size=1) +
labs(x=feature, y = "Density")
print(plt)
}
Beberapa histogram :
plot_multi_histogram <- function(df, feature, label_column) {
plt <- ggplot(df, aes(x=eval(parse(text=feature)), fill=eval(parse(text=label_column)))) +
geom_histogram(alpha=0.7, position="identity", aes(y = ..density..), color="black") +
geom_density(alpha=0.7) +
geom_vline(aes(xintercept=mean(eval(parse(text=feature)))), color="black", linetype="dashed", size=1) +
labs(x=feature, y = "Density")
plt + guides(fill=guide_legend(title=label_column))
}
Pemakaian :
Cukup berikan bingkai data Anda ke fungsi di atas bersama dengan argumen yang diinginkan:
plot_histogram(iris, 'Sepal.Width')
plot_multi_histogram(iris, 'Sepal.Width', 'Species')
The parameter tambahan di plot_multi_histogram adalah nama kolom yang berisi label kategori.
Kita dapat melihat ini secara lebih dramatis dengan membuat kerangka data dengan berbagai cara distribusi :
a <-data.frame(n=rnorm(1000, mean = 1), category=rep('A', 1000))
b <-data.frame(n=rnorm(1000, mean = 2), category=rep('B', 1000))
c <-data.frame(n=rnorm(1000, mean = 3), category=rep('C', 1000))
d <-data.frame(n=rnorm(1000, mean = 4), category=rep('D', 1000))
e <-data.frame(n=rnorm(1000, mean = 5), category=rep('E', 1000))
f <-data.frame(n=rnorm(1000, mean = 6), category=rep('F', 1000))
many_distros <- do.call('rbind', list(a,b,c,d,e,f))
Meneruskan bingkai data seperti sebelumnya (dan grafik pelebaran menggunakan opsi):
options(repr.plot.width = 20, repr.plot.height = 8)
plot_multi_histogram(many_distros, 'n', 'category')