Sunting: bahasa saya memungkinkan banyak pewarisan, tidak seperti Java.
Saya sudah mulai merancang dan mengembangkan bahasa pemrograman saya sendiri untuk tujuan pendidikan, rekreasi, dan berpotensi bermanfaat.
Pada awalnya, saya telah memutuskan untuk mendasarkannya di Jawa.
Ini menyiratkan bahwa semua kode akan ditulis dalam bentuk kelas, dan kode itu dikompilasi ke dalam kelas, yang dimuat oleh VM.
Namun, saya sudah mengecualikan fitur seperti antarmuka dan kelas abstrak, karena saya merasa tidak perlu untuk itu. Mereka sepertinya menegakkan paradigma, dan saya ingin bahasa saya tidak melakukan itu. Saya ingin menjadikan kelas sebagai unit kompilasi, karena sepertinya nyaman untuk diterapkan, akrab, dan saya hanya menyukai ide itu.
Kemudian saya perhatikan bahwa saya pada dasarnya pergi dengan sistem modul, di mana kelas dapat digunakan baik sebagai "ruang nama", memberikan konstanta dan fungsi menggunakan static
direktif, atau sebagai templat untuk objek yang perlu instantiated ("aktual" tujuan kelas dalam bahasa lain).
Sekarang saya bertanya-tanya: apa kelebihan dan kekurangan dari memiliki kelas sebagai unit kompilasi?
Juga, komentar umum tentang desain saya akan sangat dihargai. Pos informatif tentang bahasa saya dapat ditemukan di sini: http://www.yannbane.com/2012/12/kava.html .