Sebuah use case lebih halus dan lebih detail dari sebuah skenario. Sebuah skenario menjelaskan beberapa tujuan yang pengguna mungkin menggunakan perangkat lunak Anda dan semua fitur perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan itu. Sebagai contoh:
Hasilkan kumpulan faktur bulanan
1. User imports data from spreadsheets describing completed work
2. System identifies inconsistencies in data (cross check between
client ref, order code, and expected job type)
3. If consistent, PDFs produced and an XML file for import into account
system
Sebuah use case memecah item tertentu dari skenario:
Hasilkan faktur PDF
1. Collect all work items within one month occurring under the same
order code
2. Add them line-by-line to invoice template document
3. Allocate sequential invoice number
4. Fill in client details
5. Calculate totals
6. If invoice overflows space in template, split later items into
another invoice
7. Record invoice totals (will be used in xml export later)
8. Convert filled in template to a PDF file and store in the output
directory
Skenario menggambarkan perangkat lunak pada tingkat tinggi dan memberikan alasan untuk setiap fitur sistem yang ada. Kasing kasus memberikan akun terperinci tentang apa yang dilakukan setiap fitur.