Saya telah berupaya menjawab pertanyaan saya dengan menghitung rasio odds dan odds secara manual:
Acceptance blue red Grand Total
0 158 102 260
1 112 177 289
Total 270 279 549
Jadi Odds Ratio untuk masuk ke sekolah Red over Blue adalah:
O d d s A c c e p t I f R e dO d d s A c c c e p t I f B l u e=177/102112/158= 1,73530,7089= 2,448
Dan ini adalah Backgroundred
kembalinya:
fit <- glm(Accepted~Background, data=dat, family="binomial")
exp(cbind(Odds_and_OR=coef(fit), confint(fit)))
Odds_and_OR 2.5 % 97.5 %
(Intercept) 0.7088608 0.5553459 0.9017961
Backgroundred 2.4480042 1.7397640 3.4595454
Pada saat yang sama, (Intercept)
sesuai dengan pembilang dari112 / 158 = 0,7089
Jika sebaliknya, saya jalankan:
fit2 <- glm(Accepted~Background-1, data=dat, family="binomial")
exp(cbind(Odds=coef(fit2), confint(fit2)))
Odds 2.5 % 97.5 %
Backgroundblue 0.7088608 0.5553459 0.9017961
Backgroundred 1.7352941 1.3632702 2.2206569
Pengembaliannya justru peluang menjadi 'biru': Backgroundblue
(0,7089) dan peluang diterima menjadi 'merah': Backgroundred
(1,7353). Tidak ada Rasio Peluang di sana. Oleh karena itu dua nilai kembali tidak diharapkan bersifat timbal balik.
Akhirnya, Bagaimana cara membaca hasil jika ada 3 faktor dalam kategori regressor?
Penghitungan manual yang sama dengan [R]:
Saya membuat set data fiktif yang berbeda dengan premis yang sama, tetapi kali ini ada tiga latar belakang etnis: "merah", "biru" dan "oranye", dan menjalankan urutan yang sama:
Pertama, tabel kontingensi:
Acceptance blue orange red Total
0 86 65 130 281
1 64 42 162 268
Total 150 107 292 549
Dan menghitung Peluang masuk untuk setiap kelompok etnis:
- Peluang Terima Jika Merah = 1,246154;
- Peluang Terima Jika Biru = 0,744186;
- Peluang Terima Jika Oranye = 0,646154
Serta berbeda Rasio Odds yang :
- ATAU merah v biru = 1.674519;
- ATAU merah v oranye = 1.928571;
- ATAU biru v merah = 0,597186;
- ATAU biru v oranye = 1.151717;
- ATAU oranye v merah = 0,518519; dan
- ATAU oranye v biru = 0,868269
Dan dilanjutkan dengan regresi logistik rutin yang sekarang diikuti oleh eksponen koefisien:
fit <- glm(Accepted~Background, data=dat, family="binomial")
exp(cbind(ODDS=coef(fit), confint(fit)))
ODDS 2.5 % 97.5 %
(Intercept) 0.7441860 0.5367042 1.026588
Backgroundorange 0.8682692 0.5223358 1.437108
Backgroundred 1.6745192 1.1271430 2.497853
Menghasilkan peluang masuk untuk "blues" sebagai (Intercept)
, dan Odds Ratios of Orange versus Blue in Backgroundorange
, dan OR of Red v Blue in Backgroundred
.
Di sisi lain, regresi tanpa intersepsi dapat diprediksi hanya menghasilkan tiga peluang independen :
fit2 <- glm(Accepted~Background-1, data=dat, family="binomial")
exp(cbind(ODDS=coef(fit2), confint(fit2)))
ODDS 2.5 % 97.5 %
Backgroundblue 0.7441860 0.5367042 1.0265875
Backgroundorange 0.6461538 0.4354366 0.9484999
Backgroundred 1.2461538 0.9900426 1.5715814
R
secara eksplisit menyebut koefisien (melalui fungsicoef
) yang Anda panggil "odds ratio" di output Anda. Itu menunjukkan Anda mungkin ingin meninjau perbedaan antara keduanya.