Ketika saya menganalisis variabel saya dalam dua model regresi logistik yang terpisah (univariat), saya mendapatkan yang berikut:
Predictor 1: B= 1.049, SE=.352, Exp(B)=2.85, 95% CI=(1.43, 5.69), p=.003
Constant: B=-0.434, SE=.217, Exp(B)=0.65, p=.046
Predictor 2: B= 1.379, SE=.386, Exp(B)=3.97, 95% CI=(1.86, 8.47), p<.001
Constant: B=-0.447, SE=.205, Exp(B)=0.64, p=.029
tetapi ketika saya memasukkannya ke dalam satu model regresi logistik tunggal, saya mendapatkan:
Predictor 1: B= 0.556, SE=.406, Exp(B)=1.74, 95% CI=(0.79, 3.86), p=.171
Predictor 2: B= 1.094, SE=.436, Exp(B)=2.99, 95% CI=(1.27, 7.02), p=.012
Constant: B=-0.574, SE=.227, Exp(B)=0.56, p=.012
Kedua prediktor dikotomis (kategorikal). Saya telah memeriksa multikolinieritas.
Saya tidak yakin apakah saya telah memberikan informasi yang cukup, tetapi saya tidak dapat memahami mengapa prediktor 1 berubah dari signifikan menjadi non-signifikan dan mengapa rasio odds sangat berbeda dalam model regresi berganda. Adakah yang bisa memberikan penjelasan dasar tentang apa yang sedang terjadi?