Saya pikir algoritme sederhana Anda akan mengocok kartu dengan benar karena pengocokan angka cenderung tak terbatas.
Misalkan Anda memiliki tiga kartu: {A, B, C}. Asumsikan bahwa kartu Anda dimulai dengan urutan sebagai berikut: A, B, C. Kemudian setelah satu pengocokan Anda memiliki kombinasi berikut:
{A,B,C}, {A,B,C}, {A,B,C} #You get this if choose the same RN twice.
{A,C,B}, {A,C,B}
{C,B,A}, {C,B,A}
{B,A,C}, {B,A,C}
Oleh karena itu, probabilitas kartu A berada di posisi {1,2,3} adalah {5/9, 2/9, 2/9}.
Jika kami mengocok kartu untuk kedua kalinya, maka:
Pr(A in position 1 after 2 shuffles) = 5/9*Pr(A in position 1 after 1 shuffle)
+ 2/9*Pr(A in position 2 after 1 shuffle)
+ 2/9*Pr(A in position 3 after 1 shuffle)
Ini memberi 0,407.
Menggunakan ide yang sama, kita dapat membentuk hubungan berulang, yaitu:
Pr(A in position 1 after n shuffles) = 5/9*Pr(A in position 1 after (n-1) shuffles)
+ 2/9*Pr(A in position 2 after (n-1) shuffles)
+ 2/9*Pr(A in position 3 after (n-1) shuffles).
Pengodean ini dalam R (lihat kode di bawah), memberikan kemungkinan kartu A berada di posisi {1,2,3} sebagai {0,33334, 0,33333, 0,33333} setelah sepuluh mengocok.
Kode r
## m is the probability matrix of card position
## Row is position
## Col is card A, B, C
m = matrix(0, nrow=3, ncol=3)
m[1,1] = 1; m[2,2] = 1; m[3,3] = 1
## Transition matrix
m_trans = matrix(2/9, nrow=3, ncol=3)
m_trans[1,1] = 5/9; m_trans[2,2] = 5/9; m_trans[3,3] = 5/9
for(i in 1:10){
old_m = m
m[1,1] = sum(m_trans[,1]*old_m[,1])
m[2,1] = sum(m_trans[,2]*old_m[,1])
m[3,1] = sum(m_trans[,3]*old_m[,1])
m[1,2] = sum(m_trans[,1]*old_m[,2])
m[2,2] = sum(m_trans[,2]*old_m[,2])
m[3,2] = sum(m_trans[,3]*old_m[,2])
m[1,3] = sum(m_trans[,1]*old_m[,3])
m[2,3] = sum(m_trans[,2]*old_m[,3])
m[3,3] = sum(m_trans[,3]*old_m[,3])
}
m