Diambil dari sebuah artikel di HowStuffWorks (Ringkas):
RAM dinamis:
Di dalam chip RAM dinamis (DRAM), setiap sel memori menyimpan satu bit informasi dan terdiri dari dua bagian: transistor dan kapasitor. Transistor bertindak sebagai saklar yang memungkinkan sirkuit kontrol pada chip memori membaca kapasitor atau mengubah kondisinya.
Artikel tersebut kemudian membandingkan kapasitor pada DRAM dengan ember, di mana DRAM diisi dengan elektron untuk menyimpan informasi (menyimpan 1s). Elektron ini dikosongkan ketika informasi dihilangkan (menyimpan 0s). Masalah dengan kapasitor adalah mereka mengalami kebocoran dan kehilangan informasi dengan cukup cepat. Untuk menyimpan informasi, sumber luar ( CPU
atau Memory Controller
) harus mengisi ulang semua kapasitor yang memegang angka 1 sebelum dikeluarkan.
Operasi penyegaran ini adalah tempat RAM dinamis mendapatkan namanya. RAM dinamis harus diperbarui secara dinamis sepanjang waktu atau lupa apa yang dipegangnya. Kelemahan dari semua penyegaran ini adalah butuh waktu dan memperlambat ingatan.
RAM statis:
RAM statis menggunakan teknologi yang sama sekali berbeda. Dalam RAM statis, suatu bentuk flip-flop menampung setiap bit memori. Sebuah flip-flop untuk sel memori membutuhkan 4 atau 6 transistor bersama dengan beberapa kabel, tetapi tidak pernah harus di-refresh. Ini membuat RAM statis jauh lebih cepat daripada RAM dinamis. Namun, karena memiliki lebih banyak bagian, sel memori statis membutuhkan lebih banyak ruang pada chip daripada sel memori dinamis. Karenanya Anda mendapatkan lebih sedikit memori per chip, dan itu membuat RAM statis jauh lebih mahal.
Artikel ini cukup menarik sehingga saya sarankan untuk membacanya. Saya telah mengambil poin paling relevan dari artikel untuk membantu menjawab pertanyaan Anda.