Kebanyakan Microcontrollers (uC) memiliki Analog to Digital Converter (ADC) sebagai bagian dari perangkat periferal mereka, yang fenomenal karena ini mengintegrasikan dua komponen ke dalam satu paket. ADC ini biasanya didaftarkan juga dipetakan, yang memungkinkan data untuk diekstraksi dengan cepat dan mudah.
Terlepas dari integrasi ketat ini, Anda masih dapat membeli ADC eksternal. Saya dapat melihat beberapa kasus untuk ini:
- ADC perlu diisolasi dari UC.
- Kedalaman bit sampel ADC harus lebih tinggi dari ADC uC.
- Tegangan ke indra jauh dari mikrokontroler dan garis analog yang panjang tidak dapat diterima.
- Tegangan ke indera berada di lingkungan yang keras yang tidak cocok untuk UC.
- Sampel ADC eksternal jauh lebih cepat daripada ADC UC.
- Tegangan referensi untuk beberapa sampel berbeda dari yang lain, membutuhkan beberapa pin Vref (dan dengan demikian beberapa ADC eksternal).
- UC saat ini tidak memiliki cukup saluran ADC dan biaya pemasangan UC baru sangat mahal.
- ADC eksternal mengkonsumsi daya lebih sedikit daripada ADC UC (saya perlu contoh untuk mempercayainya).
- Saluran ADC harus disampel secara bersamaan (skenario langka).
- Biaya pemrograman firmware pada waktu pembuatan lebih besar daripada biaya bagian ADC yang lebih mahal (tidak mungkin).
- PCB memiliki batasan ruang dan tidak ada UC yang dapat ditampung (tidak mungkin).
Ini semua baik dan bagus, tetapi yang menurut saya aneh adalah bahwa ADC eksternal biasanya sedikit lebih mahal daripada rekan UC mereka, namun menyediakan fungsionalitas yang setara. Misalnya, Anda dapat membeli bagian EFM32Z dengan 12bit 1Msps ADC (dengan referensi internal) sekitar $ 1 , atau Anda dapat membeli ADC 12bit 200ksps setara dengan sekitar $ 3,50 (kecepatan yang sama (ish), nomor daya yang relatif sama, dll) dan melakukan tugas yang sama (mengekstraksi data ADC).
Pertanyaannya kemudian menjadi: apakah ada alasan kuat mengapa seorang insinyur lebih menyukai ADC eksternal daripada ADC UC ketika yang terakhir dapat melakukan fungsi yang sama?