AFAIK masing-masing produsen alat-alat listrik nirkabel terkemuka di dunia menghasilkan beberapa "lini produk" alat-alat listrik nirkabel dengan voltase berbeda. Misalnya, Bosch saat ini memproduksi alat dengan baterai Li-Ion dengan keluaran 10,7V, 14,4V, 18V, dan 36V, dan semakin tinggi tegangan, semakin kuat alat tersebut.
Sekarang alat-alat itu ditenagai oleh baterai yang dirakit dari sel dengan tegangan lebih rendah (kira-kira 3,7 volt untuk sel Li-Ion kurasa) dan sel terhubung secara berurutan sampai tegangan target tercapai.
Mereka malah bisa menghubungkan sel secara paralel. Mereka akan memiliki tegangan yang sama, tetapi arus lebih tinggi dan itu lagi akan menghasilkan daya yang lebih tinggi.
Mengapa mereka memilih tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan yang sama dan arus yang lebih tinggi untuk mendapatkan daya yang lebih tinggi pada alat-alat listrik?