Mengapa tegangan suplai tunggal jarang digunakan untuk mixer audio ”
Karena dalam sirkuit audio, sirkuit menjadi lebih sederhana bila digunakan dengan tegangan suplai simetris (seperti +/- 15V). Jika seseorang menggunakan pasokan 30 V tunggal (misalnya) maka Anda harus mengambil langkah-langkah untuk DC bias input opamps ke tegangan di suatu tempat "di tengah", dengan pasokan 30 V yang akan +15 V.
Anda juga dapat membuat rel +15 "AC ground" + DC untuk bias semua input dari tetapi kemudian seringkali hanya langkah kecil untuk membuat catu daya mengirimkan +/- 15 V. Kemudian semua input dapat menjadi bias DC ke 0 V yang "rapi" dan "mudah". Kemudian sinyal juga akan dipusatkan di sekitar 0 V (ground) alih-alih ditambahkan +15 V DC.
Desainer akan sering mendorong op amp hingga, dan kadang-kadang di luar rel tegangan yang direkomendasikan untuk meningkatkan jangkauan dinamis
Apakah ini masih berlaku?
Ya, pada prinsipnya memang demikian. Menggunakan tegangan suplai maksimum memang memberikan ayunan tegangan output maksimum yang dibutuhkan untuk mencapai rentang dinamis terbesar. Beri makan opamp dengan +/- 5 V dan bahkan opamp terbaik terbatas pada ayunan tegangan keluaran 10 Vpp. Gunakan +/- 15 V dan Anda mendapatkan ayunan tegangan output 30 Vpp.
Namun, tidak menggunakan tegangan suplai yang disarankan (tetapi sebaliknya, menggunakan maksimum) dapat mengakibatkan masalah yang mungkin tidak tercantum dalam lembar data. Tetapi biasanya seharusnya tidak ada masalah kecuali Anda akan melebihi maksimum.
Semua sirkuit memiliki rentang dinamis terbatas, tergantung pada opamp Anda mendapatkan lebih banyak rentang atau Anda mendapatkan lebih sedikit.
Anda tidak dapat mengatakan bahwa jumlah saluran dibatasi oleh rentang dinamis. Selama Anda berhati-hati bahwa sinyal yang dijumlahkan (saat ini) berada di bawah apa yang bisa ditangani oleh rangkaian (output dari opamp tidak akan terpotong) maka pada dasarnya tidak ada batasan pada jumlah saluran.