Saya telah melihat banyak kasus di mana kesalahan tipe I diperhitungkan (dilambangkan dengan nilai alfa) di berbagai artikel penelitian. Saya jarang menemukan bahwa seorang peneliti akan mempertimbangkan kekuatan, atau kesalahan tipe II.
Kesalahan tipe II bisa menjadi masalah besar bukan? Kami secara tidak sengaja telah menolak hipotesis alternatif ketika itu sebenarnya salah. Mengapa nilai alpha lebih ditekankan daripada nilai beta?
Ketika saya mengambil statistik tahun pertama, saya tidak pernah diajari beta — hanya alpha. Saya merasa bahwa dua kesalahan ini harus diperlakukan sama. Namun, hanya alpha yang tampaknya ditekankan.